1. Menjadi pedoman proses pembangunan bagi para pekerja/ kontraktor sebagai pelaksana
2. Untuk memperkirakan biaya dan material berdasarkan volume dan bentuk bangunan dari hasil desain
3. Sebagai maket digital/ miniatur digital
4. Untuk meyakinkan rencana dengan adanya hasil desain
5. Untuk meningkatkan rasa puas sehingga tidak khawatir dan ragu terhadap rencana bangunan yang direncanakan
6. Sebagai fungsi alat komunikasi, supervisi dan evaluasi saat proses pelaksanaan
7. Sebagai media negosiasi terhadap kontraktor/ pemborong
8. Untuk menjawab rasa cemas dan takut terhadap bentuk dan tata ruang bangunan
9. Untuk meminimalisir pengeluaran yang over akibat pelaksanaan yang tanpa pererncanaan desain dan biaya
10. Untuk mendapatkan rasa aman terhadap kualitas, nyaman akan fungsi dan bangga karena bagi para owner yang memiliki arsitek cenderung ada rasa bangga tersendiri dibandingkan tanpa melibatkan arsitek